My Live My Secret . .

Try to share and dare


Cukup ironi, peringatan hari anak nasional masih dibumbuhi dengan belum tuntasnya pengentasan kelaparan yang terjadi di negeri ini terutama yang merenggut keindahan kehidupan anak-anak. Bergulirnya MDGs yang digadang-gadangkan menjadi sebuah terobosan baru untuk mengentaskan kelaparan dan kemiskinan belum menunjukkan tajinya pada tahun ini.


Sedikitnya 13 juta anak Indonesia. Mereka kekurangan gizi karena kemiskinan yang menderanya.Menurut data badan PBB untuk urusan pangan atau United Nation World Food Programme (WFP), saat ini terdapat sekitar 13 juta anak Indonesia yang mengalami kekurangan gizi. Mereka tersebar di berbagai provinsi. Seperti di antaranya Nusa Tenggara Barat (NTT), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua.Jumlah ini tentu mencengangkan sekaligus memprihatinkan. Itu karena di negeri yang subur dan kaya raya dengan sumber daya alam ini terdapat jutaan anak yang menderita kelaparan. Karenanya kondisi memprihatinkan ini menjadi tanggung jawab semua pihak untuk mengatasinya.Kerja sama dan sinergi sangat penting untuk menyelesaikan persoalan pelik ini. Namun, lagi-lagi sangat ironi melihat moral pejabat tinggi negeri ini yang seolah menutup mata dan berpura-pura tidak mengetahui jutaan anak bangsa membutuhkan perhatiannya. sampai kapankah permasalahan ini akan terus berlangsung? apakah terselesaikan saat berakhirnya batas waktu MDGs? atau semua ini akan menjadi mata rantai untuk anak-anak Indonesia kedepannya?
Masih ingatkan tentang sebuah drama kemanusiaan tentang seorang ibu dan anaknya meninggal karena kelaparan? jika lupa, saya akan sedikit mengupas kembali. Kejadian ini terjadi di daerah Makasar. Sebuah keluarga miskin beranak 5 dengan kepala rumah tangga hanya seorang tukang becak. Kelima buah hati mereka sungguh mengenaskan,namun hanya 3 yang berhasil keluar dari jerat kelaparan dan sisanya meninggal karena tak kuasa tubuh mungilnya menahan semua rasa sakitnya kelapran yang amat dahsyat. 1 anak meninggal dengan kondisi hanya memliki berat badan sepertiga dari berat normal anak seusianya. Sedangkan satunya lagi meniggal di dalam kandungan ibunya yang kelaparan. Coba anda bayangkan bagaimana kondisi janin jika ibunya sendiri kelaparan? Secara ilmu pengetahuan, janin tersebut tidak akan berkembang dengan baik bahkan dapat menyebabkan kecacatan fisik maupun mental. Bagaimana jika anak tersebut lahir dengan kondisi tersebut dan dilingkungan yang terlanda kelaparan? akan jauh lebih menyakitkan bukan? Anda sedih? Anda marah? Anda kecewa? inilah bukti nyata kinerja negeri ini menuntaskan kelaparan.
Saya berharap, dengan memperingati hari Anak Indonesia tahun ini, dapat menghentakkan jantung hati kita dan para petinggi negeri ini untuk terus menghapuskan kelaparan di negeri tercinta Indonesia.